Edu Health Fair 2019
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI gelar Edu Health Fair Poltekkes pada 2-3 Agustus 2019 di Balai Kartini, Jakarta. Acara ini digelar untuk mengenalkan kepada masyarakat atas prestasi Poltekkes di bidang kesehatan. Ajang publikasi nasional yang diselenggarakan tahunan ini menghadirkan total 38 institusi Poltekkes Kemenkes dari 34 provinsi.
”Tahun ini penyelenggaraan kedua setelah tahun lalu. Kegiatan ini diselenggarakan atas dasar bahwa prestasi, kinerja, dan pencapaian Poltekkes belum banyak terdengar karena minimnya informasi,” kata Plt. Kabadan PPSDM Kesehata, dr. Kirana Pritasari, MQIH. Menurut Mantan Sekretaris Badan PPSDMK Kesehatan ini Poltekkes Kemenkes yang telah berdiri sejak 2001 dan sudah memproduksi 30 jenis tenaga kesehatan dan 479 program studi. Selain perawat, bidan, farmasi, gizi dan tenaga kesehatan lingkungan, Poltekkes Kemenkes juga memiliki prodi-prodi langka yang lulusannya banyak dibutuhkan di industri dan jasa kesehatan seperti terapi wicara, teknik elektromedik, akupunctur, refraksi optisi, orthotic prostetic, radiologi, dan fisioterapi. Edu Health Fair Poltekkes Kemenkes 2019 menampilkan pameran pendidikan dari 38 Poltekkes Kemenkes berikut produk dan keunggulannya. Acara ini diharapkan jadi pembuka jalan untuk mahasiswa Poltekkes Kemenkes agar dapat lebih meningkatkan kemampuan SDM masing-masing untuk menggapai bonus demografi.
Pembukaan kegiatan pameran dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Prof. DR. dr. Nila F. Moeloek. Menkes mengatakan bahwa keberadaan mahasiswa Poltekkes Kemenkes menjadi peluang Indonesia mendapatkan bonus demografi karena mereka diberi kompetensi secara optimal di bidang kesehatan. ”Pembangunan SDM kesehatan membantu dalam menjamin kesehatan anak 1000 hari pertama kehidupan dari mulai hamil sampai usia 2 tahun. Sebelum ibu hamil kami meminta di masa remaja, jadilah remaja yang sehat dan bisa merencanakan kehidupan,” ucap Menkes.
Menkes menambahkan pihaknya memahami terkait sarana prasarana dalam membangun infrastruktur harus didukung oleh SDM. Tanpa SDM yang mumpuni pelayanan untuk masyarakat tidak akan optimal, terutama pelayanan kesehatan. Maka dari itu, SDM lulusan Poltekkes diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan dengan kompetensinya bisa berkontribusi dalam mendapatkan bonus demografi.
Pada kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh Badan PPSDMK Kemenkes ini tak ketinggalan Poltekkes Mataram menampilkan produk-produk karya dosen dan mahasiswanya di stand pameran yang telah disediakan panitia. Di antara produk/karya dosen dan mahasiswa yang dipamerkan adalah Inkubator portable pemeriksaan urinalisa oleh Nahdi (Mahasiswa Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medik), Opak Kelor Ikan (OKI) hasil karya Dosen Jur Gizi ( Ibu Fifi, dkk), kerupuk ikan “CERIA” yang merupakan hasil wira usaha mahasiswa gizi yang berasal dari Kab. Lombok Utara, berbagai macam poster, leflet dan dokumen-dokumen lainnya.
Pada pameran kali ini produk Inkubator Portable memenangkan Juara II lomba pada katagori peserta Pameran Paling Inovatif. Sertifikat penghargaan diserahkan oleh Ka.Pusdik PPSDMK Kemenkes RI (Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc) dan diterima langsung mahasiswa yang bersangkutan. Sebuah penghargaan bergengsi yang mencatatkan bahwa Poltekkes Mataram mampu bicara di level Nasional dan diakui sebagai sebuah karya anak bangsa yang inovatif. Maju terus Poltekkes Mataram…. SW