Mahasiswa masa kini dikategorikan dalam generasi Y. Generasi Y adalah generasi yang dikenal sangat akrab dengan teknologi digital dan elektronik serta memiliki kompetensi komunikasi yang tinggi dan multi tasking. Karakteristik penting lainnya dari generasi Y, adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tidak mau mendengarkan ceramah dan suka mencari tantangan baru. Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram diharapkan berfungsi dalam pengembangan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif. Sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, institusi pendidikan memiliki tujuan mengembangkan potensi mahasiswa dan bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
Menurut berbagai studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa mendidik dan memberikan pengalaman belajar bagi generasi Y (generasi saat ini) harus dilaksanakan melalui pendekatan interaktif dan active learning yaitu dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu alternatif pengembangan metode student centre learning adalah dengan e-learning. E-learning adalah sebuah proses pembelajaran di mana penyampaian materi, diskusi, dan kegiatan perkuliahan dilakukan melalui media elektronik/digital. Metode pembelajaran E-Learning dapat mengkombinasikan pertemuan tatap muka, praktikum/praktik lapangan dan pembelajaran elektronik sehingga dapat meningkatkan kontribusi dan interaktifitas mahasiswa dengan dosen maupun antar mahasiswa itu sendiri bahkan terhadap dunia luar.
Pada tahun 2016, Pusat Pendidikan SDM Kesehatan sebagai unit pembina teknis bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes telah menginisiasi membangun aplikasi e-learning yang akan dimanfaatkan oleh 38 Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia sebagai alternatif model pembelajaran. Platform e-learning tersebut bernama Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP), dibangun dalam bentuk Learning Management System (LMS) dengan server terintegrasi di Pusdatin Kementerian Kesehatan. Pengembangan VILEP ini diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pengembangan metode student-centered learning di Poltekkes Kemenkes sehingga proses belajar mahasiswa menjadi lebih optimal.
Beberapa orang tenaga dosen dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram telah mengikuti pelatihan VILEP di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenkes RI dan melaksanakan sosialisasi VILEP di jurusan. Namun sampai saat ini VILEP masih belum bisa diaplikasikan secara optimal dalam metode pembelajaran. Oleh karena itu, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram memandang perlu untuk melaksanakan workshop VILEP agar para dosen dapat langsung dipandu oleh narasumber dalam mempersiapkan materi VILEP serta mempraktikkannya sebagai metode pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut dan sesuai dengan visi Poltekkes Mataram yaitu “Menjadi perguruan tinggi kesehatan vokasi yang utama untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang expert, inovatif, entrepreneur dan berdaya guna” maka pada tanggal 22-24 Agustus 2019 Poltekkes Kemenkes Mataram melakukan kegiatan workshop Virtual Learning Poltekkes (VILEP) Poltekkes Kemenkes Mataram tahun 2019 bagi para dosen. Workshop yang diselenggarakan pada hari Kamis hingga Sabtu akhir pekan ini melibatkan seluruh unsur pimpinan di Poltekkes Mataram dan perwakilan dosen dari semua jurusan dan bertempat di Ruang Senggigi Jayakarta Hotel yang merupakan salah satu hotel berbintang yang beralamat di Jalan Raya Senggigi Lombok Barat.
Tampak hadir dalam pembukaan workshop antara lain Direktur, Wadir I, II dan III, Ka subag, Ka. Pusat, Kajur, Sekjur, Ka Prodi, Ka. Unit di lingkungan Poltekkes, Koordinator Fungsional dosen D3 dan D4 serta perwakilan dosen dari semua jurusan. Sebagai narasumber utama pada workshop kali ini berjumlah 2 (dua) orang yaitu Ahmad Zainuddin Bahri, S.Kom. (Koordinator Trainer Aplikasi VILEP) dan Suryo Danar Saputra, S.Pd. (Anggota Tim Trainer Aplikasi VILEP) serta satu orang narasumber tambahan dari Badan PPSDM Kemenkes RI Ibu Aldilla Risnawati, S.Kom dengan dimoderatori oleh DR. Misbahuddin Mappanyompa, ST, MT (Dosen Fakultas Teknik Universitas Mataram).
Pembukaan acara Workshop dimulai pukul 14.30 WITA dengan dihadiri seluruh undangan WS. Setelah pembukaan acara oleh MC (Hj. Yuni Widiastuti), menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Poltekkes oleh Erien Luthfiya, M.Keb serta doa, acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia. Dalam laporan singkatnya ketua panitia (H. Jubair, SKM, M.Kes) menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan Workshop adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta media komunikasi lainnya, memberikan pemahaman dan pandangan yang luas tentang keuntungan dan kelebihan serta tantangan dalam pemanfaatan TIK di dunia pendidikan dan sebagai pendukung proses pembelajaran bagi peserta didik yang dapat meminimalkan kendala waktu, jarak dan ruang.
Masih menurut ketua panitia WS yang sekaligus Wadir I ini peserta yang mengikuti workshop ini sebanyak 90 orang (87 dosen dan 3 staf direktorat). Sementara output yang diharapkan adalah membangun persepsi yang sama terkait pengembangan metode PBM di Poltekkes Kemenkes Mataram dengan menggunakan aplikasi VILEP dan melatih civitas akademika Poltekkes Kemenkes Mataram untuk mengembangkan PBM dengan memakai aplikasi VILEP. “Kegiatan Workshop Virtual Learning Poltekkes (VILEP) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram Tahun 2019 dibiayai dari Daftar lsian Kegiatan Anggaran (DIPA) Politeknik KemenkesMataram tahun 2019”, tambahnya.
Sambutan yang kedua adalah dari Ibu Aldilla Risnawati, S.Kom. Menurut Sarjana Komputer yang mewakili Pusdik SDMK BPPSDM Kemenkes ini, revolusi industri 4.0 yang telah ada di depan mata menuntut pembelajaran yang berbasis e-learning tak terkecuali di Poltekkes Mataram. Menurutnya e-learning (Vilep Poltekkes) juga merupakan salah satu unsur penilaian di dalam borang akreditasi yang memperoleh point cukup besar. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan Pusdik SDMK Kemenkes RI menunjukkan bahwa dari 38 Poltekkes Kemnkes yang ada di Indonesia baru terdapat 15 saja yang telah mengaplikasikan proram VILEP ini, termasuk di antaranya Poltekkes Kupang dan Kalimantan Timur, yang saat itu dipergunakan sebagai pilot project Program Jarak Jauh/PJJ. Sayangnya program ini belum dipergunakan di Poltekkes Mataram. Oleh karena itu dengan adanya Workshop ini harapan Ibu Dilla agar proses pembelajaran di Poltekkes dapat terlaksana secara daring (online). “Namun perlu diingat bahwa maksimal proses pembelajaran yang dilaksanakan dan materi yang disampaikan melalui daring di suatu perguruan tinggi ini tidak boleh melebihi 50% karena berarti akan melampaui batas maksimal yang diperbolehkan (sebagai Pembelajaran Jarak Jauh/PJJ), sehingga memerlukan izin dari Dikti” tambahnya.
Selanjutnya arahan disampaikan oleh Direktur Poltekkes Mataram (H. Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes). Dalam arahannya Direktur yang berlatar belakang ilmu keperawatan ini mengatakan bahwa semua ASN baik dosen maupun karyawan di Poltekkes Kemenkes Mataram harus mampu menguasai teknologi berbasis Rev. Industri 4.0. Ditambahkannya bahwa kemajuan ilmu dan teknologi menuntut para dosen untuk terus menerus mengembangkan diri dalam melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih memperkaya wawasan. Direktur yang telah memasuki periode jabatan kedua kalinya ini berharap agar terbangun suatu sistem Informasi Poltekkes di Mataram yang terintegrasi dalam satu sistem secara terpadu. Berbagai materi kuliah, rencana pembelajaran, hasil evaluasi (penilaian) harus mudah untuk diakses oleh para mahasiswa maupun dosen. “Karena sampai dengan saat ini begitu banyak aplikasi yang harus dikuasai oleh dosen antara lain Sipeka, Siharta, Sister dan aplikasi lainnya sehingga kehadiran VILEP ini janganlah dijadikan alasan untuk tidak serius mengikuti WS ini,” pungkasnya.
Setelah sesi istirahat (coffee break), maka dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber (Bahri, S.Kom) yang diawali dengan Materi I tentang “Penggunaan aplikasi Vilep yang terdiri dari fitur VILEP dosen dan alur proses VILEP” Workshop masih akan dilanjutkan dengan materi-materi lain pada hari kedua dan ketiga yang segera akan disampaikan oleh pemateri lainnya. Semoga kegiatan workshop VILEP ini dapat berjalan lancar dan mampu memberikan hasil maupun manfaat yang maksimal bagi seluruh peserta sebagaimana yang diharapkan. (SW)
Tinggalkan komentar