Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) atau laboratory safety memerlukan perhatian khusus , karena berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari. Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium. Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksperimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan latar belakang di atas maka pada tanggal 5-7 Agustus diadakan workshop tentang Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di Poltekkes Kemenkes Mataram.
Workshop diikuti oleh sebanyak 65 peserta di antaranya Unsur pimpinan di Direktorat, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ka Unit Laboratorium Terpadu, seluruh Koordinator Unit Laboratorium (Korda) di Jurusan, Instruktur Laboratorium di Poltekkes Kemenkes Mataram (baik PNS maupun tenaga kontrak). Narasumber WS K3 ini adalah Bapak Abdurrachman Effendi, ST, MTI, yang merupakan salah seorang ahli dalam bidang K3 Laboratorium Pendidikan yang berasal dari Universitas Lampung. Sedangkan narasumber kedua adalah Ezra Ilman Duha, S.Kom, yang merupakan salah seorang pengembang aplikasi Apkal dan e-planning di pusdik SDMK BPPSDMK Kemenkes RI.
Dalam laporan singkatnya ketua Panitia WS K3 (H. Jubair, KM, M.Kes) memaparkan bahwa pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitude) akan arti pentingnya K3 di laboratorium. WS K3 tahun 2019 yang diselenggarakan ini dibiayai dari Daftar Isian Kegiatan Anggaran (DIPA) Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram tahun 2019.
Menurut Wadir I Bidang Akademik ini pada akhir Workshop K3 diharapkan peserta ; memahami pengertian keselamatan dan kesehatan kerja, peraturan pemerintah perihal penerapan K3 di Indonesia, memahami penyebab kecelakaan dan potensi bahaya di laboratorium dan upaya pencegahannya, memahami langkah-langkah dalam penyusunan program sistem manajemen K3 dan memahami peran dan fungsi instruktur dan PLP dalam pengawasan K3 laboratorium pendidikan. Sedangkan outcame dari Workshop Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah agar seluruh peserta yang berasal dari Sub Unit Laboratorium dan seluruh instruktur yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Mataram mendapat tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium serta mampu menerapkan prinsip K3 di lingkungan laboratorium masing-masing.
Selanjutnya sambutan pembukaan dan arahan dari Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram (H. Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes). Dalam arahannya P Dir (demikian Beliau kadang-kadang disapa…) menyampaikan bahwa petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk setiap tahunnya. Selain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat – alat kesehatan, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik dengan voltage yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan hewan. Oleh karena itu penerapan budaya “aman dan sehat dalam bekerja” hendaknya dilaksanakan pada semua institusi dari aspek kesehatan.
Menurutnya saat ini Poltekkes Mataram Kemenkes RI mempunyai 4 Jurusan yang terbagi dalam 10 Program Studi, yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Analis dan Jurusan Gizi. Dari ke-empat jurusan tersebut mata kuliah yang diajarkan 60% adalah praktikum yang melibatkan penggunaan laboratorium dalam mencapai kompetensinya baik itu di tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumen khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakan bisa terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, sehingga menyebabkan praktikan cidera atau orang-orang yang disekitar cidera. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap praktikan yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Pada akhir kegiatan dilakukan foto bersama antara narasumber, unsur piminan dan para peserta WS K3. WS berlangsung cukup singkat namun harapan seluruh panitia adalah agar peserta memperoleh manfaat sebesar-besarnya di dalam melaksanakan tugas keseharian di laboratorium terutama bagi instruktur atau PLP. Sukses untuk WS K3 2019… (SW)
Tinggalkan komentar