Upacara dalam rangka HGN ke-59
Poltekkes Kemenkes Mataram yang salah satu Jurusannya adalah Jurusan Gizi merupakan salah satu lembaga pendidikan kesehatan yang menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang gizi. Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari ini Poltekkes Mataram mengadakan kegiatan upacara bendera dalam rangka Hari Gizi Nasional (HGN) yang diprakarsai oleh civitas akademika Jurusan Gizi.
Peringatan HGN dalama bentuk upacara ini dilaksanakan di halaman kantor Direktorat Poltekkes Kemenkes Mataram. Setelah diawali dengan doa yang dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih selanjutnya Direktur Poltekkes Kemenkes (H. Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes) selaku pembina upaca membacakan sambutan tertulis dalam rangka HGN 59 tahun ini.
Dalam pesan singkatnya disampaikan bahwa peran gizi bagi masyarakat begitu penting mengingat pemahaman masyarakat tentang gizi yang masih begitu rendah di mana makan itu tidak hanya sekedar kenyang namun mesti harus memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Apalagi apabila dikaitkan dengan isu stunting di mana Provinsi NTB masih memiliki angka stunting yang masih cukup tinggi.
Harapan Pak H. Awan (Sapaan akrabnya…) dalam rangka peringatan HGN kali ini adalah bahwa tenaga gizi yang dihasilkan oleh Poltekkes Mataram haruslah mampu memberikan kontribusi dan sumbangsih kepada masyarakat di dalam meningkatkan derajat kesehatan khususnya status gizinya. Tak lupa Direktur yang berlatar belakang ilmu keperawatan ini berpesan agar ilmu gizi yang didapatkan bagi mahasiswa Jurusan Gizi kelak dapat diaplikasikan di dalam membantu menghadapi masalah-masalah gizi yang muncul di masyarakat.
Seusai upacara bendera dilakukan penyerahan hadiah bagi peserta lomba senam antar jurusan dalam rangka memeriahan HGN ke 59 di Poltekkes Kemenkes Mataram. Berturut-turut yang berhasil mendapatkan juara I, II dan III adalah Jurusan Keperawatan, Jurusan kebidanan dan Jurusan Gizi. Selepas penyerahan hadiah dilakukan foto bersama perwakilan peserta senam.
Acara berikutnya adalah pemotongan pita display buah dan sayur yang dipamerkan di lokasi upacara oleh direktur dengan harapan agar dapat memberikan pemahaman yang benar tentang isu-isu terupdate dan terkini seputar pergizian. Di antaranya dengan diperkenalkannya “Isi Piringku”.
Menurut Ketua Panitia HGN 59 (DR. Made Darawati, STP, M.Sc) Sehat berawal dari ”isi piringku”. Ini merupakan ungkapan yang maknanya sama dengan makan bukan untuk sekedar kenyang, tetapi makan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dan menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, masyarakat hendaknya mengetahui apa itu isi piringku yang dapat menjadi acuan bagi kita setiap kali makan.
Piring makan sehari-hari sebaiknya diisi dengan makanan sumber karbohidrat, protein, lemak , vitamin, dan mineral secara seimbang. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun jenis makanan yang sempurna mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sehingga mengkonsumsi makanan harus yang beragam.
Visualisasi isi piringku sebagai berikut : dalam satu kali makan, piring makan kita dibagi menjadi 2 bagian, dua per tiga dari setengah piring kita berisi makanan pokok dan sepertiganya berisi lauk nabati dan hewani. Dua pertiga dari setengah bagian berikutnya berisi sayuran dan sepertiganya berisi buah-buahan. “Jadi porsi makanan pokok sama dengan porsi sayuran yaitu 2/3 dari setengah bagian piring, porsi lauk hewani dan nabati sama dengan porsi buah yaitu 1/3 dari setengah bagian piring tersebut”, tambah doktor lulusan IPB tersebut.
Pada akhir kegiatan bagai peserta upacara baik dosen karyawan maupun mahasiswa telah disediakan sarapan pagi secara gratis dengan lebih banyak memanfaatkan dan memaksimalkan konsumsi buah dan sayur. Selain itu disarankan pula bagi peserta upacara agar ke depannya harus mensukseskan gerakan “Zero Waste” yang berarti meniadakan sampah, misalnya dengan menggunakan botol air yang dapat diisi ulang (thumbler), dengan harapan tidak lagi mempergunakan kemasan air yang sekali pakai. Atau misalnya pembungkus kue yang menggunakan daun pisang yang tentunya lebih ramah terhadap lingkungan karena dapat mudah diuraikan menjadi kompos atau pupuk bagi tanaman.
Di akhir kegiatan dilakukan ramah tamah dengan dosen, karyawan dan mahasiswa dari jurusan lain di lingkungan Poltekkes Mataram. Bravo ahli Gizi Indonesia…! (SW)