Seminar Nasional Gizi
Dalam rangka Hari Gizi Nasional ke 57 dan Hari Tempe sedunia telah diselenggarakan kegiatan Seminar Nasional selama satu hari dengan tema “Optimalisasi Pemanfaatan Pangan Lokal (Tempe Sayur dan Buah) untuk Mengatasi Masalah Gizi dan Kesehatan di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Sabtu, 13 Mei 2017 ini menghadirkan beberapa pembicara Tingkat Nasional di antaranya Prof. DR. Ir Made Astawan, M.Sc dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, DR. Dadi Hidayat Maskar, STP, M.Sc dari perwakilan USSEC (US Soybean Export Council) di Indonesia serta I Dewa Nyoman Supariasa, MPS yang merupakan dosen sekaligus penulis buku yang cukup produktif menghasilkan karya-karya gizi. Sedangkan pembicara pada tingkat lokal adalah Ka Prodi D4 Gizi Poltekkes Mataram (AASP Chandradewi, SKM, M.Kes) dan Ka Prodi D3 Gizi (Susilo Wirawan, SKM, MPH). Kegiatan diadakan di gedung Graha Bhakti Praja, Lingkungan Kantor Gubernur NTB atas kerja sama DPD Persagi Prov NTB, Poltekkes Kemenkes Mataram, HMJ Gizi, Forum Tempe Indonesia dan USSEC dan didukung oleh Bank BTN, koran Lombok Post dan koran Suara NTB.
Tampak hadir dalam kegiatan seminar di antaranya Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram, Ketua dan anggota DPD Persagi Prov. NTB, pembina DPD Persagi NTB (Khaerul Anwar, SKM, M.Kes), Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. NTB, Ka. Dinas UKM Prov. NTB, Ketua Jurusan Gizi dan Analis Kesehatan, Ketua dan anggota DPC Persagi Kabupaten/Kota se-pulau Lombok, para narasumber, seluruh dosen di Jurusan Gizi dan seluruh mahasiswa serta praktisi gizi se NTB.
Pra acara dimulai dengan ditampilkannya persembahan Tari Rudat oleh mahasiswa. Tari ini merupakan tari tradisonal Sasak yang menggambarkan pasukan yang dengan gagah berani menuju ke medan perang, namun keberadaannya saat ini berfungsi untuk menyambut para tamu yang datang. Tepuk tangan dan gelak tawa hadirin pecah tatkala melihat kelucuan maupun ekpresi penari. Siulanpun terdengar saat sang penari terkadang tidak serempak di dalam gerakannya namun tepukan riuhpun membahana seusai gerakan yang ditarikan oleh 4 pasang penari tersebut. Setelah dibuka oleh MC acara pertama dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Suci Al Quran Surat Al-Fathir yang dilantunkan oleh salah seorang mahasiswa D 3 Gizi (M. Ribaan) yang dilanjutkan dengan acara doa dengan harapan agar seluruh rangkaian acara hari itu lancar dan tidak ada halangan yang berarti.
Acara berikutnya berupa laporan ketua panitia yang disampaikan oleh DR. Made Darawati, STP, M.Sc. Dalam laporannya doktor satu-satunya di Poltekkes Mataram ini menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan seminar di antaranya memberikan pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan pangan lokal (tempe, buah, dan sayur) untuk mengatasi masalah gizi ganda di Indonesia, memberikan pemahaman tentang strategi peningkatan konsumsi pangan lokal (tempe, sayur dan buah) melalui penyuluhan dan pendidikan gizi, menyediakan media publikasi ilmiah melalui poster sesi untuk hasil-hasil penelitian bidang pangan, gizi, dan kesehatan serta memamerkan produk pangan lokal untuk menunjang program perbaikan gizi masyarakat. Antusiasme peserta begitu tinggi mengingat ada 2 SKP yang didapatkan berdasarkan SK DPP Persagi dan mengingat bahwa pengumpulan Angka Kredit (AK) yang berasal dari kegiatan ilmiah merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang ahli gizi apabila hendak mengurus atau memperpanjang Surat Tanda Registrasi (STR) ahli gizi.
Sebagaimana diketahui bahwa tuntutan bagi tenaga gizi saat ini adalah harus mengumpulkan kredit point untuk penilaian kepangkatan bagi yang menyandang jabatan fungsional nutrisonis ahli maupun nutrisionis terampil di lingkungan program (Dikes dan Puskesmas) maupun RS. “Bahkan walaupun pendaftaran telah ditutup beberapa hari sebelum acara seminar ternyata masih banyak peserta yang mendaftar yang pada akhirnya tidak dapat kami penuhi mengingat kuota jumlah peserta yang terbatas”, lanjutnya. Menurut doktor ilmu gizi pertama di Prov. NTB ini dari target 500 peserta seminar telah terdaftar sebanyak lebih dari 570 orang dengan 12 orang peserta sesi poster baik dari Poltekkes Mataram maupun dari luar Poltekkes Mataram.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua DPD Persagi NTB (Taufiq HS, SKM). Dalam sambutan singkatnya Ketua Persagi yang telah terpilih untuk periode kedua ini menyambut baik dan mengapresiasi adanya kegiatan Seminar Nasional. Menurut jebolan FKM Universitas Indonesia ini kegiatan seminar selain sebagai upaya pengembangan diri bagi para ahli gizi di Prov. NTB acara ini sekaligus ajang silaturahmi bagi para alumni dari berbagai angkatan. Kegiatan ilmiah ini pula diharapkan menjadi sebuah ajang untuk terus meng-update informasi khususnya tentang ilmu gizi. Ditambahkannya bahwa tema seminar yang membahas penggunaan pangan lokal dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur masih amat relevan hingga saat sekarang dan sejalan tentunya dengan tema HGN 57 tahun ini yaitu makan buah dan sayur.
Acara sambutan sekaligus pembukaan seminar disampaikan oleh Direktur Poltekkes kemenkes Mataram (H. Awan Dramwan, S.Pd, M.Kes). Menurut direktur yang berlatar belakang ilmu keperawatan ini kegiatan seminar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari budaya berfikir ilmiah di dunia pendidikan. Kegiatan yang disertai dengan sesi poster bagi para dosen ini agar dapat dipergunakan sebagai bagian dari publikasi hasil hasil penelitian yang menjadi salah satu pilar Tri darma perguruan tinggi. Poltekkes Mataram sangat mendukung upaya penelitian yang dilaksanakan oleh dosen Poltekkes dengan mengalokasikan dana yang besar untuk melaksanakan kegiatan ilmiah tersebut. Pada akhir sambutannya Direktur yang baru tiba dari tugas dinas di Bima tersebut berkenan membuka secara resmi acara Seminar Nasional yang diikuti insan gizi se-NTB tersebut dan mengucapkan selamat mengikuti kegiatan seminar bagi seluruh peserta.
Memasuki inti acara berupa panel diskusi yang pada sesi pertama dimoderatori oleh dosen senior di Jurusan Gizi yaitu Bapak Abdul Salam, SKM, M.Kes. Pada sesi pertama ini menampilkan narasumber Prof. DR. Ir Made Astawan, M.Sc, DR. Dadi Hidayat Maskar, STP, M.Sc dan I Dewa Nyoman Supariasa, MPS. Secara berurutan (panel) disampaikan materi masing-masing di antaranya adalah pemanfaatan sumber pangan nabati (tempe, sayur, dan buah) untuk mencegah penyakit degeneratif oleh Prof. Made Astawan, Kontribusi tempe, sayur, dan buah untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan stunting oleh DR Dadi dan strategi peningkatan konsumsi tempe, sayur dan buah melalui pendidikan gizi oleh P Dewa. Materi yang padat berisi dan cukup serius disampaikan Prof. Made dan DR. Dadi sedangkan pada penyajian ke 3 materi disampaikan dengan sangat menarik dan cukup jenaka karena selalu diselingi dengan joke-joke segar. Hal ini disebabkan oleh karena selain sebagai dosen yang telah lebih dari 30 tahun mengajar P Dewa (demikaian sapaan akrabnya..) telah banyak sekali menulis buku tentang media dan pendidikan gizi.
Pada sesi tanya jawab beberapa masalah mengemuka terutama terkait dengan materi tempe yang banyak diulas, di antaranya pertanyaan dari Bq. Asri Wardatun (ahli gizi RS Narmada Awet Muda), Herni Widianti, SST, M.Gizi dari Persagi Lotim, dan beberapa mahasiswa Jurusan Gizi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan segera dijawab oleh pemateri dengan diatur oleh sang moderator sesuai dengan pertanyaan ditujukan kepada narasumber sesuai materi masing-masing.
Setelah usai sesi pertama dilanjutkan dengan pemberian cindera mata yang diserahkan oleh Ka jurusan Gizi kepada para pemateri dan moderator. Pada kesempatan tersebut Prof. Made dan Pak Dewa berkesmpatan memberikan sumbangan buku terbaru tentang tempe dan buku-buku tentang PKG dan PSG kepada Jurusan yang diterima langsung oleh oleh Ka. Jurusan Gizi (I Ketut Swirya Jaya, SKM, M.Erg). Sebelum turun dari panggung para pemakalah menyempatkan diri untuk berfoto bersama.
Acara selanjutnya adalah istirahat, shalat dan makan siang dengan menu nasi kotak yang telah disiapkan panitia. Sambil menikmati sajian menu yang dihidangkan para peserta dihibur dengan paduan suara mahasiswa gizi dan diiringi alunan gitar merdu oleh salah satu alumni gizi (Awen Febri K, S.Gz) dengan salah satu lagu Sasak dan Lagu “Indonesia Jaya” yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi Harvey Malaiholo beberapa tahun yang lalu. Sambutan hangat dari para peserta bagi penampilan vokal group dengan alat musik minmalis tersebut. Pada kesempatan istirahat ini dibagikan sejumlah door prize tahap pertama melalui undian oleh ketua panitia bagi mereka yang beruntung. Memang telah disediakan beberapa buah hadiah dari Poltekkes Mataram, dari DPD Persagi NTB dan dari para sponsor yang telah mendukung acara di antaranya berupa kipas angin, blender, mixer, kompor gas dan hadiah-hadiah menarik lainnya. Senyum mengembang tampak dari para peserta yang naik ke panggung untuk menerima door prize tesebut.
Sesi penyampaian materi ke dua selanjutnya dimoderatori oleh DR Made Darawati, STP, M.Sc dengan dua pemateri yaitu AASP Chandradewi, SKM, M.Kes tentang Pengembangan tempe sebagai formula makanan padat gizi dan pemateri Susilo Wirawan, SKM, MPH tentang Opak Kelor Ikan (OKI) sebagai alternatif PMT untuk Ibu hamil dan anak sekolah. Bu Chandra (demikian disapa..) menunjukkan beberapa makanan olahan sebagai alternatif dengan berbagai macam bahan dengan tetap mempertimbangkan nilai gizi yang sesuai untuk kelompok sasaran. Dengan kemasan yang menarik produk yang dibuat juga telah dipamerkan pada stand pameran dengan mencantumkan nilai gizi pada masing-masing produk.
Pemateri ke dua memaparkan tentang kegiatan penelitian Opak Kelor Ikan (OKI) yang juga merupakan salah satu aternatif PMT yang dapat diberikan pada ibu hamil maupun anak sekolah. Penelitian yang telah dilakukan selama 3 tahun (2014-2016) ini telah melalui uji organoleptik, uji proksimat dan daya simpan produk. Sosialisasi juga telah dilakukan oleh peneliti kepada sasaran dan advokasi kepada para stake holder agar produk dapat berlanjut (sustainable) dan menjadi icon daerah Kabupaten Lombok Utara. Bahkan produk tradisional KLU tersebut telah diusulkan untuk mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan telah diikutkan pada kegiatan tingkat regional (KLU), Nasional (Pontianak, Kalbar) dan tingkat Internasional di Jakarta pada “The 2nd International Symposium on Health Reserach and Development” pada tanggal 15-16 September 2015 di Balai Kartini Jakarta
Beberapa pertanyaan yang diajukan peserta di antaranya dari Bq. Eka Juniarti (Persagi Loteng), Romadillah (Ahli Gizi Puskesmas Selaparang) dan beberapa mahasiswa Jurusan Gizi. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dijawab oleh pemateri dengan cukup singkat mengingat waktu yang terbatas. Setelah usai sesi kedua dilanjutkan dengan pemberian cindera mata yang diserahkan oleh Ketua DPD Persagi NTB kepada para pemateri dan moderator, serta acara pembagian door prize tahap keduapun dimulai. Meriahnya pengundian door prize karena semua peserta sangat berharap “Dewi Fortuna” (keberuntungan) datang kepadanya sehingga mendapatkan hadiah yang diharapkan. Namun tentunya hanya peserta yang beruntung yang berhak membawa pulang hadiah yang disiapkan panitia.
Setelah berakhirnya acara para peserta diberikan sertifikat kepesertaan seminar dan siap kembali ke daerah masing-masing. Selain meng-update ilmu ternyata kesempatan seminar dimanfaatkan pula oleh sebagian peserta lulusan gizi untuk ajang kangen-kangenan sesama teman sejawat gizi dan reuni bagi yang sudah lama tidak bertemu. Mudah-mudahan acara serupa selalu terus digiatkan oleh Poltekkes Mataram, dan para ahli gizi pada umumnya…(SW)