Bangsa Indonesia dan bangsa di negara-negara lain saat ini sedang dilanda wabah COVID-19. World Health Organization (WHO) bahkan telah menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of Intemational Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia pada tanggal 11 Maret 2020. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional pada tanggal 13 April 2020. Status keadaan darurat bencana nasional tetap berlaku selama penyebaran virus ini masih menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, meluasnya cakupan terdampak yang berimplikasi pada aspek sosial-ekonomi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menetapkan pandemi Covid-19 dengan status Keadaan Tertentu Darurat Bencana hingga tanggal 29 Mei 2020. Status darurat bencana akibat Covid-19 masih tetap berlangsung selama berlakunya Keppres Nomor 12 Tahun 2020. Kondisi ini memberikan tantangan dan peluang untuk kita bangkit serta keluar dari rutinitas yang ada. Berdasarkan kebijakan pemerintah tentang bekerja, belajar, dan ibadah dari rumah menjadikan momentum yang baik untuk menciptakan kreativitas dan memanfaatkan teknologi sesuai dengan eranya. Mahasiswa baru saat ini sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Kementerian Kesehatan hari ini, Kamis 27 Agustus 2020 telah membagikan masker sebanyak 1 juta lembar. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kampanye menggunakan masker di era Adaptasi Kebiasaan Baru untuk menghindari penularan COVID-19. Secara keseluruhan sesungguhnya akan ada sejumlah 25 juta masker yang segera dibagikan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia terutama di 8 provinsi prioritas penanganan COVID-19, yakni DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.
Kampanye ini dilakukan bertahap, tahap pertama adalah kampanye pakai masker, tahap kedua adalah kampanye cuci tangan pakai sabun, tahap ketiga kampanye jaga jarak. Kegiatan yang sama akan dilakukan juga di Gelora Bung Karno, pada Minggu tanggal 30 Agustus 2020 yang akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Pemuda dan Olah Raga. Kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh komunitas pecinta olah raga yang ada di Jakarta.
Sementara untuk wilayah Provinsi NTB khususnya Poltekkes Kemenkes Mataram yang merupakan salah satu UPT dari Kemenkes RI tidak ketinggalan juga ikut serta ambil bagian dalam kampanye Sejuta Masker dengan tema “Pemberdayaan Perempuan dalam Penggunaan Masker”.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan seiring dukungan terhadap kebijakan kampanye tersebut di antaranya pemasangan baliho di beberapa titik sekitar Poltekkes Kemenkes Mataram dan pembagian ribuan masker kepada masyarakat umum.
Sesuai dengan jadwal yang telah disusun maka seluruh sivitas akademika Polkesram membagi diri untuk ikut ambil bagian pada kampanye sejuta masker tersebut. Pembagian wilayah dimulai dari pegawai di Direktorat menyerahkan dan membagikan masker di Dinas Kesehatan Prov NTB dan Kota Mataram. Sivitas akademika Jurusan kebidanan membagikan di wilayah KLU, Jurusan Keperawatan Mataram di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Jurusan Gizi di Kabupaten Lombok Tengah serta Jurusan Analis Kesehatan di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Berbagai upaya edukasi dilakukan oleh para dosen dan karyawan yang ikut serta dan teribat dalam program yang diikuti 38 Poltekkes di seluruh Indonesia tersebut. Selain pembagian masker diberikan pula edukasi tentang bahaya yang ditimbulkan jika tidak menggunakan APD sederhana ini. Selanjutnya diberikan langkah-langkah praktis memasangkan masker dengan cara yang benar, agar masyarakat dapat menerapkannya dan menggunakannya selama menjalani aktifitas sehari-hari.
Selain ke perkantoran terutama Dinas Kesehatan Prov dan Dinas Kabupaten di Wilayah Lombok (secara simbolis), sasaran pemberian masker adalah masyarakat umum yang ditemui di manapun berada terutama yang tidak menggunakan masker. Di antara tempat yang dituju untuk kampanye ini adalah Pasar Kebon Roek, Meninting, Gunungsari, Sayang-sayang, Pasar di Praya Lombok Tengah, pedagang di wilayah pantai Ampenan dan para petani yang sedang bekerja di sawah.
Kampanye ini walaupun dicanangkan pada hari ini Kamis 27 Agustus 2020 namun implementasinya akan terus berlanjut digaungkan hingga akhir tahun 2020 bahkan hingga pandemik ini akan berakhir. Semoga upaya yang dilaksanakan Civitas Aademika Polkesram ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di Nusa Tenggara Barat. SW
Tinggalkan komentar