Pengabdian Masyarakat Jurusan Gizi
Di dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat maka pada Hari Selasa, 25 Februari 2014 kemarin seluruh dosen di Jurusan Gizi telah melaksanakannya berupa kegiatan bhakti sosial kepada masyarakat. Kegiatan pengabmas dilakukan di wilayah Kecamatan Jerowaru Kab. Lombok Timur tepatnya di Desa Jerowaru dan Pandan wangi berupa penyuluhan kelompok dengan thema “1000 Hari Pertama Kehidupan” dan konseling pada ibu-ibu balita maupun ibu hamil sasaran. Kegiatan tersebut juga melibatkan 5 orang mahasiswa Semester II (Desi Dwi Saraswati, Zara Fitri, Sri Noor Aulya, I Putu Manik dan Rosa Hardiana) serta mahasiswa Semester IV (Lisda Juniarsy R, Ni Putu Ayu Purnama Dewi, Angger Sedane Pasek, Yuli Purnamasari dan Pipit Desy Nur Octavia).
Dengan menggunakan bus kampus Poltekkes dan satu buah mobil putih (L 300) milik Jurusan Gizi perjalanan dimulai pukul 07.30 WITA berangkat dari Kampus B Dasan Cermen dan menuju lokasi yang membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam. Sampai di lokasi Puskesmas Jerowaru rombongan langsung disambut dengan hangat oleh Ka. Puskesmas yang merupakan alumni dari Jurusan Gizi (Moh Rofi’i, SST) beserta staf Puskesmas. Selanjutnya sebagaimana jadwal yang telah disusun mahasiswa dan dosen membagi diri menjdi dua kelompok sesuai desa yang telah ditentukan sebelumnya menuju Desa Jerowaru dan Pandan Wangi
Untuk Desa Jerowaru penyuluhan kelompok disampaikan oleh Ni Ketut Sri Sulendri, SST, MPH dan Fifi Luthfiyah, SST, M.Kes sedangkan di Desa Pandan wangi penyuluhan dilakukan oleh Aladhiana CN, AGK, SP, M.Kes dan Yuli Laraeni, SKM, MPH. Rangkuman dari materi yang disampaikan adalah bahwa 1.000 hari pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat konsepsi (pertemuan sperma dan sel telur), perkembangan janin di dalam kandungan, hingga ulang tahun yang kedua menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang.
Pertumbuhan anak pada periode emas berlangsung secara cepat, yaitu selama tahun pertama dan kedua usia anak. Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta menunjukkan bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini. Oleh karena itu asupan makanan selama kehamilan sangatlah perlu untuk diperhatikan. Kementerian Kesehatan RI juga menyerukan hal yang sama, selain untuk mendapatkan generasi penerus yang lebih berkualitas, juga untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan meningkatkan kulitas kesehatan ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan akan didapatkan generasi penerus yang lebih produktif sehingga dapat memajukan kualitas generasi muda. Sembilan pesan inti 1000 hari pertama kehidupan yaitu:
- Selama hamil, makan makanan beraneka ragam
- Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan
- Minum tablet tambah darah
- Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan
- Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan
- Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi
- Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahun
- Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI
Masyarakat begitu antusias mendengarkan paparan materi yang diberikan para dosen Jurusan Gizi tersebut. Beberapa sasaran menanyakan hal-hal yang terkait materi dan masalah-masalah yang sering dihadapi balita misalnya balita yang susah makan, banyak makan namun BB-nya susah sekali untuk naik dan sebagainya. Kegiatan tersebut tak lepas pula dari dukungan Kepala Desa Jerowaru yang menghadiri acara dan sempat menyampaikan beberapa patah kata sambutan.
Setelah penyampaian pesan-pesan oleh pemateri, sesi selanjutnya adalah konseling gizi yang memang telah dijadwalkan sesuai agenda kegiatan hari itu. Pada sesi ini seluruh dosen di Jurusan Gizi bertindak sebagai konselor yang mendampingi sasaran, mendengarkan keluhan dan masalah-masalah kesehatan khususnya gizi yang dihadapi untuk selanjutnya mencarikan jalan terbaik (solusi) bagi masalahnya. Pertanyaan-pertanyaan lebih bersifat pribadi sehingga sasaran lebih terbuka dalam penyampaiannya.
Kurang lebih 30 menit konselingpun usai dan rombongan dari 2 kelompok desa tersebut akhirnya kembali berkumpul di rumah P Rofi’I untuk makan siang bersama. Berbagai macam sajian ikan laut segar (sea food) telah dipersiapkan oleh tuan rumah menyambut rombongan dari Jurusan Gizi di antaranya beberapa jenis ikan, kepiting dan cumi-cumi. Dosen dan mahasiswapun tampak puas menyantap makanan khas ala Jerowaru yang memang sangat menggoda selera (atau memang pada lapar semua yaaa…heee..hee.). Tidak menunggu waktu lama seo food yang tersajipun ludes disantap rombongan yang berjumlah kurang lebih 40 orang.
Setelah jeda waktu untuk istirahat dan shalat Dzuhur rombonganpun melanjutan perjalanan menuju obyek wisata Pantai Pink yang bertempat tidak begitu jauh dari lokasi pengabmas. Jalan pengerasan yang tidak mulus menyebabkan bus kampus yang membawa rombongan tampak bersusah payah menuju lokasi dan memakan waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai di pantai yang mulai dikenal beberapa waktu belakangan ini. Sampai di lokasi terbayar sudah lelahnya perjalanan yang panjang tersebut dengan dihamparkannya pemandangan yang begitu indah dan menakjubkan.
Setelah beberapa saat foto sejenak di pinggir pantai yang memang tampak berwarna pink tersebut selanjutnya beberapa dosen dan mahasiswa menyewa perahu untuk menikmati keindahan pemandangan pantai di wilayah Lombok Selatan itu. Bagi rombongan yang membawa kamera dan hobi fotografi akan ditantang untuk mencari panorama yang lebih indah sebagai obyek fotografi. Indahnya pantai seolah telah menghapus penatnya badan saat di perjalanan yang begitu panjang dan melelahkan serta capeknya fikiran oleh rutinitas sehari-hari di kampus. Kebersamaan yang sulit untuk dilupakan bersama Civitas Jurusan Gizi… SW