Pengabdian kepada Masyarakat Jurusan TLM “Pengendalian Demam Berdarah dan Malaria di masa Covid-19”
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban para dosen dalam berkontribusi untuk negeri. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan elemen dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, yaitu Desa Mangkung Silong Blanak Lombok Tengah (3-4 Desember 2022) dan Desa Pelangan Sekotong Lombok Barat (10-11 Desember 2022) papar Zainal Fikri, SKM, M,Sc, selaku Ketua Jurusan TLM.
Pengabdian ini berupa sosialisasi hidup sehat, seperti memberikan arahan untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari gigitan nyamuk, dan peningkatan peran kader serta masyarakat dalam penanganan demam berdarah dan malaria, untuk warga.
Berkesempatan pada program ini di hadiri juga oleh Direktur Politeknik Kesehatan Mataram, dr. Yopi Harwinanda Ardesa, M.Kes., beliau menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih kepada seluruh dosen dan staf Jurusan Teknologi Laboratorium (TLM) yang telah menyempatlan diri dalam kesibukannya bisa menyelenggarakan salah satu program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selama pandemi Covid 19 terjadi kenaikan kasus DBD. Pandemi Covid 19 merubah seluruh aktivitas kehidupan termasuk dalam pengendalian DBD yang biasa dilakukan oleh kader jumantik yang memeriksa jentik dari rumah ke rumah tidak dapat dilakukan apalagi masih minimnya peran masyarakat dalam melakukan pengendalian DBD di rumah. Hal ini memungkinkan naiknya populasi nyamuk Aedes aegypti yang berdampak pada naiknya kasus DBD selama pandemi covid 19.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2021 menunjukkan kasus DBD naik secara signifikan dan harapannya masyarakat aktif dalam upaya pengendalian DBD. Pada saat pandemi Covid 19 semua fasilitas Kesehatan, tenaga Kesehatan dan masyarakat fokus dalam upaya pengendalian Covid 19 sehingga upaya pengendalian DBD menjadi terabaikan.
Pengendalian DBD melalui kader jumantik selama pandemic Covid 19 juga mengalami hambatan. Kader jumantik tidak dapat lagi melakukan pemeriksaan jentik dari rumah ke rumah karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Hal ini yang dapat memicu peningkatan populasi nyamuk A. aegypti jika masyarakat tidak diberikan edukasi untuk berperan aktif mengendalikan DBD di rumah masing- masing.