Penerimaan Kegiatan KKN IPE 2020
Seusai para peserta KKN IPE 2020 menyelesaikan pembuatan Planning Of Action (POA) serta merencanakan suatu program unggulan maka pada hari Senin, 2 Maret 2020 dilakukan penyerahan peserta KKN mahasiswa Poltekkes Mataram kepada Kepala Dinas Kesehatan tingkat Kabupaten /Kota di seluruh wilayah Prov NTB. Sebagaimana tahun sebelumnya bahwa KKN Poltekkes Kemenkes Mataram yang ke XIII kali ini mempergunakan sebanyak 54 puskesmas di wilayah NTB. Acara penerimaan KKN IPE 2020 bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram tersebut dipusatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing dalam bentuk kegiatan upacara sederhana.
Hadir dalam penerimaan mahasiswa KKN IPE 2020 ini antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota beserta jajarannya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan para mahasiswa peserta KKN. Sesuai jadwal yang terdapat di dalam buku Pedoman KKN IPE 2020 bahwa mahasiswa peserta KKN diterima secara resmi oleh Ka Dikes.
Selanjutnya memberikan pembekalan dengan materi Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2019, program dan upaya kesehatan yang dilakukan Puskesmas serta rekomendasi kegiatan KKN IPE 2020 terintegrasi dengan program Puskesmas berdasarkan permasalahan kesehatan yang terjadi. Stelah kegiatan pembekalan materi Ka Dikes selanjutnya mahasiswa peserta KKN menuju ke Puskesmas masing-masing. Mahasiswa peserta KKN sebanyak 598 akan ditempatkan di Puskesmas di Pulau Lombok dan Sumbawa. Jumlah rata-rata mahasiswa per Puskesmas adalah 10-13 orang mahasiswa dari jurusan yang berbeda, dengan didampingi oleh 2 orang dosen pembimbing lapangan dan 1 orang pembimbing lahan, dalam hal ini adalah kepala Puskesmas.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPE Poltekes Kemenkes Mataram tahun 2020 dilaksanakan di 54 (lima puluh empat) puskesmas di Pulau Lombok dan Sumbawa dengan perincian di Pulau Sumbawa adalah sebagai berikut : Kab. Sumbawa Barat (5 puskesmas) yaitu : Maluk, Sekongkang, Taliwang, Brang Rea, dan Puskesmas Brang Ene ; Kab. Sumbawa ( 7 puskesmas) : Puskesmas Unit I, Unit II, Labuhan Badas, Unter Iwes, Moyo Utara, Moyo Hilir, dan Puskesmas Rhee ; Kab. Dompu (5 puskesmas) : Puskesmas Dompu Timur, Dompu Kota, Dompu Barat, Soriutu, dan Ranggo ; Kab. Bima (5 puskesmas) : Puskesmas Woha, Belo, Palibelo, Bolo, dan Puskesmas Monta) dan Kota Bima (5 puskesmas) : Puskesmas Asakota, Penanae, Rasanae Timur, Mpunda, dan Puskesmas Paruga
Sedangkan lokasi Puskesmas yang ada di Pulau Lombok antara lain Kota Mataram (5 puskesmas) : Puskesmas Ampenan, Tanjung Karang, Karang Taliwang, Cakranegara, dan Puskesmas Babakan ; Kab. Lombok Barat (5 puskesmas) : Puskesmas Gerung, Kediri, Narmada, Gunung sari, dan Puskesmas Meninting; Kab. Lombok Utara (5 puskesmas) : Puskesmas Pemenang, Nipah, Tanjung, Gangga dan Puskesmas Kayangan.; Kab. Lombok Tengah (5 puskesmas) : Puskesmas Ubung, Puyung, Praya, Aikmual, dan Puskesmas Mantang dan Kab. Lombok Timur (7 puskesmas) : Puskesmas Terara, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Dasan Lekong, Denggen, dan Puskesmas Selong.
Kuliah Kerja Nyata IPE Poltekkes Kemenkes Mataram tahun 2020 dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s.d 14 Maret 2020 dengan Beban Kredit KKN 3 SKS setara dengan 3 SKS x 16 mgg x 160 menit= 7.680 menit atau 128 jam (16 hari) dengan rincian kegiatan pembekalan di kampus 4 hari dan kegiatan di lapangan dan di masyarakat 12 hari. Tema yang diusung pada KKN IPE 2020 yang bisa dipergunakan sebagai program unggulan ditentukan sebanyak 5 (lima) tema program unggulan mahasiswa yang terdiri dari Peningkatan KIA, KB dan kesehatan reproduksi, Percepatan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan GERMAS dan Penguatan sistem kesehatan.
Setelah melakukan observasi, mahasiswa melakukan analisis terhadap data potensi dan situasi lokasi. Penggunaan teknik analisis statistik akan sangat menunjang dalam merumuskan masalah yang akan ditangani selama 2 minggu penerjunan KKN.
Mahasiswa dapat merumuskan masalah-masalah dengan melihat adanya perbedaan antara kondisi yang ditemui dengan seharusnya terjadi atau yang diinginkan terjadi. Sebagai misal : diantaranya adalah adanya potensi yang belum dikembangkan atau teknologi yang belum digunakan, atau tatanan yang belum digunakan atau tatanan yang belum diberlakukan.
Hasil pendekatan terhadap pimpinan puskesmas, tenaga-tenaga kesehatan di puskesmas, serta tokoh-tokoh di kelurahan sangat menentukan pelaksanaan program. Penyelesaian masalah secara interprofessional collaboration harus tampak pada penentuan masalah dari kegiatan apa yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Tujuan biasanya ditetapkan dalam wujud terpecahnya masalah namun dalam program kerja mahasiswa KKN IPE ini, sesuai dengan ciri khas yang bukan semata-mata program pembangunan fisik, mengacu pada keempat peranan mahasiswa KKN maka tujuan program kerja mahasiswa adalah terjadinya perubahan budaya, menambah dan meningkatkan keterampilan, dan meningkatkan pengetahuan hingga mampu dan mau memecahkan masalah yang telah diidentifikasi tersebut. Secara lebih rinci tujuan program ini dapat dipecahkan ke dalam target-target kegiatan atas dasar, volume, waktu dan kualitas. Perumusan tujuan ini dijadikan tolok ukur evaluasi keberhasilan program kerja lapangan mahasiswa.
Rencana kegiatan mahasiswa KKN berisikan uraian tentang hal-hal yang akan dikerjakan mahasiswa. Kapan (berapa lama serta jadwalnya) di mana, oleh siapa (penanggung jawab pelaksanaannya) serta khalayak sasaran mana yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatannya. Rumusan program kerja lapangan ini disusun oieh mahasiswa secara tertulis di bawah bimbingan DPL dan pembimbing lahan setempat, kemudian didiskusikan atau dimusyawarahkan dalam forum rapat di tingkat puskesmas. Diskusi ini selain untuk penyempurnaan kelayakan program juga sebagai upaya pendekatan sosial untuk memperoleh dukungan dan partisipasi mereka sesuai dengan yang diharapkan, serta dapat berfungsi pula sebagai percontohan dalam bidang kesehatan.
Selama berlangsungnya KKN, semua kelompok melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan rancangan masing-masing. Semua kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai selesai pelaksanaan, masing-masing dilaporkan secara rinci. Selain itu semua kegiatan dirangkum secara sistematis dalam suatu format yang telah ditentukan. Mahasiswa peserta KKN disamping harus lebih banyak terlibat dalam tugas-tugas pokoknya yang bersifat umum/interdisipliner, masih dimungkinkan untuk menangani kegiatan lainnya yang bersifat khusus, sesuai dengan disiplin ilmu dari masing-masing jurusan. Beberapa kegiatan tersebut kiranya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Untuk Jurusan keperawatan di antaranya adalah : memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit menular (ISPA, Diare, TB paru, Demam berdarah, dan lain-lain), pemantauan tumbuh kembang anak (DDST dan KTSP), penyuluhan kepada keluarga yang beresiko, memberikan pelatihan senam kepada Lansia dan memberikan pelatihan pemberdayan masyarakat tentang kegawatdaruratan. Selanjutnya kegiatan untuk Jurusan kebidanan di antaranya : melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil, melaksanakan kegiatan senam pada ibu hamil, melaksanakan KIE tentang kehamilan, melaksanakan pemeriksaan pada ibu post partum, melaksanakan senam nifas, melaksanakan manajemen laktasi, penyuluhan ASI Eksklusif dan BBL dan pemeriksaan kesehatan reproduksi.
Untuk Jurusan Gizi kegiatan yang dapat dilakukan adalah : memberi penyuluhan dan konseling gizi pada anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita, pemberdayaan posyandu (mulai dari pencatatan dan pelaporan), surveilans Gizi Menangani kasus gizi kurang, gizi buruk, kurus, sangat kurus yang ditemui bersama dengan puskesmas, advokasi dan pemberdayaan masyarakat, mengembangkan teknologi tepat guna dan pemasaran produk gizi sesuai dengan potensi yang ada. Sedangkan bagi Jurusan Analis Kesehatan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : mendata kejadian anemia pada ibu hamil dan anak sekolah, mendata kejadian TB paru, ISPA, diare kecacingan dan malaria pemeriksaan bakteriologis dan mikroskopis, memeriksa kualitas air yang dikonsumsi masyarakat, melakukan evaluasi dan analisis hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jentik nyamuk, mengembangkan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi setempat.
Pada akhir acara dilakukan penandatanganan MOU antara Poltekkes Kemenkes Maataram dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat secara sederhana. Selanjutnya diserahkan pula berita acara serah terima mahasiswa secara simbolis nama-nama seluruh mahasiswa peserta KKN IPE 2020 Poltekkes Mataram kepada Ka. Dikes Kota/Kabupaten di Provinsi NTB. Semoga program-program yang ditawarkan mahasiswa dan telah dituangkan dalam bentuk POA dan dalam program unggulan dapat terlaksanan sesuai target waktu dan sasaran yang telah ditetapkan. (SW)