Pembinaan PNS
Sehubungan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan kemungkinan pemberian tunjangan kinerja (Tukin) maka kemarin, Selasa 31 Desember 2013 pukul 14.30 WITA diadakan kegiatan pembinaan bagi PNS di lingkungan Poltekkes Kemenkes Mataram. Kegiatan diadakan di Aula lantai II Direktorat Poltekkes. Kegiatan ini sekaligus mengakhiri tahun 2013 dan dirangkaiakan dengan perpisahan sederhana bagi beberapa karyawan Poltekkes yang memasuki masa purna bhakti (pensiun).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Direktur, seluruh Pudir ( I, II dan III), Kajur dan Sekjur, Ka Unit dan staf di Direktorat Poltekkes Kemenkes Mataram. Acara diawali pengantar oleh Direktur (Hj. Siti Wathaniah, S.Pd, M.Biomed) yang menekankan pentingnya kebersaamaan antar personel, antara unsur pimpinan dan staf di Poltekkes. Menurut Direktur yang berlatar belakang kebidanan ini tantangan di tahun 2014 makin berat oleh karena itu upaya pencapaiannya harus lebih digiatkan dan makin dipacu.
Selanjutnya pengarahan dari Pudir II (Abdul Salam, SKM, M.Kes) yang salah satunya membawahi bidang kepegawaian menjelaskan beberapa pemahaman tentang arti bekerja. Menurut Pak Salam (demikian biasa disapa) banyak PNS menyikapi bekerja itu dengan berbagai macam makna dengan begitu banyak penafsiran. Di antaranya adalah bekerja itu sebagai sebuah panggilan jiwa, penampilan jiwa, pengabdian kepada sesama dan kerja sebagai ibadah yang suci. Namun demikian ada pula yang memaknainya sebagai sebuah beban, kewajiban, atau bahkan sebuah hukuman. Terlepas dari semua makna di atas sebagai seorang PNS yang terikat aturan kepegawaian maka mau tidak mau, suka tidak suka bahwa seorang PNS harus mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku tak terkecuali bagi disiplin pegawai di Poltekkes Kemenkes Mataram.
Menurut Pudir yang berlatar belakang ilmu gizi ini tingkat kehadiran (presensi) masih menjadi parameter di dalam mengukur kehadiran seorang PNS. Pada kenyataannya walaupun tingkat kehadiran terpenuhi namun masih terdapat beberapa pegawai yang tidak maksimal di dalam memenuhi ketentuan jam kantor. Kehilangan waktu bekerja akibat pegawai yang izin dengan berbagai macam alasan (antar/jemput anak, antar istri dan keperluan lain) tentu juga akan merugikan negara yang pada akhirnya bisa dikatakan sebagai sebuah “korupsi waktu” bagi pegawi bersangkutan, dan hal ini tidak bisa terus dibiarkan. Bahkan menurut Pudir yang telah menjabat selama 2 periode ini taksiran kerugian akibat kehilangan waktu bekerja tersebut apabila dirupiahkan mencapai sekitar 900 jutaan Rupiah. Hal ini sungguh ironis mengingat akan diterapakan sistem kinerja bagi pegawai dengan kompensasi berupa diberikannya Tunjangan Kinerja (Tukin). “Oleh karena itu terhitung Januari 2014 seluruh PNS di Lingkup Poltekkes harus memulai dengan mendisiplinkan diri yang tentu saja dimulai dari diri sendiri” tambahnya.
Pada akhir pengarahannya Pudir II menyampaikan kata-kata indah. “Di tahun 2013 nikmatilah matahari terakhir 2013. Buang semua sakit hati, kebencian, iri hati dan kekecewaan. Biarlah semua terbenam seiring terbenamnya matahari 2013. Sambutlah fajar pertama 2014 dengan semangat baru. Dapatkan tahun kebahagiaan, bulan kedamaian, hari kegembiraan, jam kasih sayang dan menit-menit cinta.”
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya oleh Direktur kepada 3 orang CPNS yang telah purna tugas yaitu I Nengah Toya, SE dan H. Munasik yang memasuki masa pensiun per 1 Januari 2014 serta Pak Sulaeman yang telah memasuki masa pensiun pada beberapa bulan sebelumnya. Karya dan bhakti yang telah diberikan untuk Poltekkes selama ini akan senantiasa dikenang oleh civitas akademika sebagai sebuah karya terbaiknya. Terima kasih untuk semuanya… Mari sambut tahun baru 2014 dengan semangat baru… (SW)