Pembekalan dan Pelepasan KKN IPE 2020

undangan2Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para  mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan  hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga penyelesaian dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif.

semua1Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk  pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan pengalaman cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif, agar tercapai luaran yang baik maka diperlukan suatu kerja tim (Interprofessional Practice) yang baik pula. Selain itu ada beberapa argumen dan penelitian yang menunjukkan bahwa perbaikan Interprofessional Practice berkaitan dengan moral kerja dan kepuasan yang lebih tinggi pada profesi kesehatan Interprofesional education (IPE) adalah sebuah inovasi yang sedangdikembangkan dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.

undanganBerkaitan dengan hal tersebut maka Poltekkes Kemenkes Mataram pada tahun 2020 ini dengan melaksanakan program tahunannya berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPE 2020, yang merupakan salah satu kurikulum muatan lokal pada kegiatan pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Mataram. KKN IPE 2020 Poltekkes Kemenkes Mataram ini juga merupakan implementasi salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Poltekkes Kemenkes Mataram.

Kundangan3egiatan KKN IPE tahun ini merupakan kegiatan KKN yang ke XIII yang dilaksanakan dengan cakupan wilayah kegiatan paling besar sebagaimana tahun lalu, yaitu meliputi 10 (sepuluh) Kota/Kabupaten dan 54 (lima puluh empat) Puskesmas di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat.  KKN IPE 2020 ini merupakan pembelajaran bersama Inter Professional Education (IPE) di kampus untuk selanjutnya diimplementasikan bersama-sama (kolaborasi/Collaboration) di masyarakat  atau dengan kata lain  keterpaduan antar profesi di Poltekkes Kemenkes Mataram yang memiliki 4 disiplin bidang ilmu (keperawatan, kebidanan, gizi dan analis kesehatan).  Sebanyak 598 orang mahasiswa D-III dan D-IV Poltekkes Kemenkes Mataram ikut ambil bagian dan menjadi peserta pada KKN IPE kali ini yang secara komprehensif akan menangani masalah kesehatan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan tema KKN Poltekkes Kemenkes Mataram tahun ini yaitu “PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT GEMILANG MELALUI PUSKESMAS SE NTB“

mhs3Rangkaian kegiatan KKN IPE 2020 ini telah dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram, H. Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes., pada hari Senin tanggal 24 Februari 2020 yang sekaligus menjadi awal kegiatan pembekalan mahasiswa KKN  bagi peserta oleh narasumber dan  para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Lebih dari 100 orang DPL terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan pembekalan berlangsung selama lima hari di mana para peserta KKN IPE harus menyelesaikan penyusunan Planning Of Action (POA) serta merencanakan suatu program unggulan di kelompok masing-masing.

ataKegiatan pembekalan mahasiswa KKN IPE 2020 ini juga menghadirkan narasumber pakar yang berasal dari Poltekkes Surakarta (NS. Athanasia Budi Astuti, SKP, MN). Beberapa konsep tentang IPE maupun IPC disampaikan oleh dosen yang berlatar belakang ilmu keperawatan tersebut.  Menurutnya Interprofesional education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa dengan latar belakang profesi kesehatan yang berbeda melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan jenis pelayanan kesehatan yang lain.

mhs1Ditambahkan wanita lulusan S2 Ilmu Keperawatan Melbourne University ini,  melalui proses pembelajaran IPE diharapkan berbagai profesi kesehatan dapat menumbuhkan kemampuan antar profesi, dapat merancang hasil pembelajaran yang memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan mengaktifkan setiap profesi untuk meningkatkan praktik agar dapat saling melengkapi. Para profesi kesehatan dapat membentuk suatu aksi secara bersama untuk meningkatkan pelayanan dan memicu perubahan, menerapkan analisis kritis untuk berlatih kolaboratif, meningkatkan hasil untuk individu, keluarga dan masyarakat, menanggapi sepenuhnya kebutuhan klien.

daraPara peserta KKN IPE 2020 juga dibekali dengan kemampuan soft skill. Berbagai metode pembelajaran bersama diterapkan oleh pakar IPE/IPC yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3 di salah satu perguruan tinggi ternama di Malaysia ini. Salah satunya adalah praktik komunikasi dengan profesi lain. Praktik IPE di jenjang perguruan tinggi melatih serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama antar mahasiswa sejak dini. Kemampuan komunikasi dan bekerjasama antar profesi kesehatan ini sangat dibutuhkan saat terjun ke masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan.

mutMahasiswa dapat berbagi pengalaman dan berkontribusi untuk kemajuan dan saling pengertian dalam belajar antar profesi dalam menanggapi permasalahan kesehatan yang ada. Adanya kolaborasi antar profesi kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di Indonesia. “Praktik IPE yang dilaksanakan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Poltekkes Kemenkes Mataram yang melibatkan semua mahasiswa dari seluruh program studi  diharapkan dapat menjadi media belajar bagi mahasiswa untuk mengaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik–praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help people to help themselves)”, tambahnya.

moderatorNarasumber yang kedua adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB (dr. Nurhandini Ekadewi, Sp.A). Dalam pembekalannya dr. Eka menampilkan profil kesehatan Prov NTB dengan segala persoalan kesehatan yang menyertainya. Berbagai program telah dijalankan di Provinsi dengan sebutan Bumi Gora ini baik program yang berasal dari Kemenkes RI seperti Germas dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) maupun program kesehatan di Provinsi NTB seperti Program Generasi Emas NTB (GEN), Revitalisasi Posyandu, Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan (ASHAR), serta program Jamban Keluarga.

dr EkaTerdapat program baru menurut Kadis yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis anak ini berupa Aksi Bergizi yang baru saja dicanangkan beberapa waktu lalu. Program ini meliputi makan pagi (sarapan) bersama di sekolah SMP/SMA serta minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri. “Kami ingin program Aksi Bergizi ini dapat dilaksanakan di semua sekolah SMP dan SMA di Provinsi NTB. Dengan adanya KKN IPE di Poltekkes Mataram ini maka mahasiswa memiliki kesempatan untuk bisa ikut berperan aktif mensukseskan program Aksi Bergizi dengan tetap berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.” harapnya.

dirSetelah menyelesaikan serangkaian kegiatan pembekalan, para peserta KKN IPE 2020 akhirnya pada hari Jumat 28 Februari 2020 dilepas secara resmi oleh Direktur di gedung auditorium Direktorat Poltekkes Kemenkes Mataram yang bertempat di Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram. Dalam arahannya  Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram  (H. Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes) menyampaikan bahwa kegiatan KKN IPE 2020 ini merupakan salah satu upaya Poltekkes Kemenkes Mataram selaku penyelenggara pendidikan kesehatan untuk meningkatkan relevansi penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas sehingga akan memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap program kesehatan yang dilaksanakan.

ketuaDitambahkannya dengan segala keterbatasan sarana, prasarana dan sumber daya yang dimiliki Poltekkes, namun KKN tahun ini tetap harus dapat memberikan hasil yang maksimal. Direktur yang berlatar belakang ilmu keperawatan ini juga berpesan kepada peserta untuk tetap berhati-hati selama menjalani kegiatan KKN mengingat beberapa lokasi memiliki potensi kerawanan seperti teroris maupun adanya daerah dengan prevalensi kasus Rabies yang cukup tinggi. Demikian pula bagi peserta perempuan agar tidak berlebihan di dalam menggunakan perhiasan maupun atribut lainnya agar tidak muncul kesenjangan dengan masyarakat setempat.

pedomanSebagai tanda pelepasan peserta maka diberikan Buku Pedoman KKN IPE 2020 yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur didampingi oleh Wadir 1 dan Wadir 3 kepada perwakilan peserta KKN di 10 Kota/Kabupaten. Acara pelepasan peserta berlangsung cukup khidmat namun hangat. Dengan telah dilakukannya pemukulan gong  oleh Direktur maka seluruh peserta KKN KKN IPE 2020 telah siap dilepas “terbang” ke seluruh Provinsi NTB untuk berkarya dengan maksimal sampai akhir periode kegiatan KKN IPE 2020 yaitu 14 Maret 2020. 

gongSebagai penutup acara dilakukan foto dan seru-seruan bersama berupa joget Tik tok bagi peserta maupun DPL, yang dilanjutkan dengan makan bersama dengan sajian hidangan tradisional jajan pasar. Selamat melaksanakan KKN dan semoga sukses memberi manfaat bagi masyarakat di Prov NTB…(SW)

Bagikan:

[addtoany]

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar