Pameran D3 Gizi

pesertaDalam rangka memenuhi tuntutan kurikulum bagi mahasiswa pada Prodi D III Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram di mana salah satu MK PKL yaitu Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) yang menjadi kegiatan wajibnya adalah menyelenggarakan kegiatan pameran gizi. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada Hari Minggu 11 Maret 2018 telah diselenggarakan Pameran Gizi di lokasi kegiatan PKL yaitu Kecamatan Batukliang Utara. Pameran yang diselenggarakan mulai pukul 09.00 – 14.00 WITA tersebut mengambil tempat di lapangan Kantor Camat Batukliang Utara. Tampak hadir dalam rangka kegiatan pameran di antaranya Camat Batukliang Utara, Ketua Jurusan Gizi yang sekaligus mewakili Direktur Poltekkes Mataram, perwakilan Jurusan lain, Ketua Prodi D3 Gizi, tokoh agama, tokoh masyarakat, seluruh mahasiswa D3 peserta PKL dan segenap lapisan masyarakat.

Mas2 dan SetilingKegiatan diawali dengan dilaksanakannya senam pagi bersama yang dipandu instruktur yang berasal dari remaja setempat dan diselingi acara hiburan berupa bernyanyi bersama Forum Anak Desa Mas-Mas. Kegiatan pameran dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia Pameran (Ade Maulana RJ). Dalam laporannya mahasiswa yang menggemari ilmu seni beladiri karate ini menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada para undangan yang telah berkenan hadir. Tak lupa disampaikan pula ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung acara di antaranya kepada Camat Batukliang dan jajarannya, pihak Poltekkes Kemenkes Mataram, dosen pembimbing dan seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran serta pihak-pihak yang telah ikut membantu terlaksanaanya acara.

camatSambutan kedua disampaikan oleh Ketua Jurusan Gizi (I Ketut Swirya Jaya, SKM, M.Erg) yang sekaligus mewakili Direktur dalam kegiatan tersebut yang dilanjutkan dengan sambutan ketiga yang langsung disampaikan oleh Camat Batukliang Utara (Drs. HL. Wiraningsun, MH). Dalam sambutan singkatnya camat yang masih tampak awet muda tersebut mengungkapkan bahwa berbagai potensi desa di wilayahnya begitu banyak, terutama dari hasil pertanian dan perkebunan yang cukup berlimpah serta suasana alam yang sangat bersahabat. Namun beberapa indikator kesehatan belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Menurutnya salah satu penyebab munculnya masalah kesehatan adalah masih banyak ditemukannya kasus pernikahan dini di beberapa desa. Pak Camat berharap di tahun-tahun mendatang kegiatan PKL mahasiswa dan edukasi terhadap masalah kesehatan dan terutama gizi dapat dilaksanakan dengan lebih banyak melibatkan unsur terutama dari lintas sektor.

balonPada kesempatan ini Pak Camat bersama dengan Ketua Jurusan Gizi atas nama Direktur Poltekkes Mataram berkenan membuka secara resmi kegiatan pameran dengan ditandai pemotongan pita sebagai bentuk simbolis dibukanya pameran gizi.

konsultasiSelanjutnya para undangan diperkenankan melihat stand pameran yang telah tersedia di antaranya stand hasil-hasil produksi TTG mahasiswa dan masyarakat, beragai hasil potensi pertanian dan perkebunan, Konsultasi Gizi, Pemeriksaan Kesehatan. Khusus untuk stand pemeriksaan kesehatan ikut dilibatkan petugas Puskesmas dan mahasiswa yang berasal dari Jurusan Analis Kesehatan Mataram. Di sini tersedia layanan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan darah sederhana secara gratis.

narasumberSetelah cukup puas penonton menikmati sajian bahan dan aneka jenis makanan yang dipamerkan, acara selanjutnya berupa talk show yang diapandu salah satu mahasiswa peserta PKL (Dina Septiana). Kegiatan dialog ini mengambila tema “Wujudkan Generasi Emas tanpa Stunting melalui Germas“ dengan menghadirkan Sidiq, S.Gz dari Dinas Kesehatan Lombok Tengah dan Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram. Menurut Petugas Gizi alumni sebuah PT ternama dari Jakarta ini stunting saat ini masih menjadi isue yang utama. Bahkan menurut PNS yang pernah bertugas di NTT selama 13 tahun ini angka stunting di Lombok Tengah masih tinggi dan yang tertinggi ditempati oleh Puskesmas Teratak Kec. Batukliang Utara dengan prevalensi 39,1%. Menurutnya seorang bayi yang dilahirkan dengan panjang badan kurang dari 46 cm akan sangat berpotensi menjadi anak yang stunting di kemudian hari.

penanyaSelanjutnya paparan singkat dari narasumber kedua (I Ketut Swirya Jaya, SKM, M.Erg) yang menjelaskan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat dari asupan gizi yang tidak adekuat. Apakah stunting bisa dicegah ? Menurut narasumber yang juga sebagai Kajur Gizi ini stunting sangat mungkin dapat dicegah atau dihindari. Salah satunya yang saat ini juga sedang menjadi program primadona adalah adanya program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK). Seribu hari pertama merupakan periode penting mengingat periode ini merupakan periode emas (Golden Period) dari pertumbuhan sekaligus perkembangan seorang anak balita.

balita sehatBeberapa penanya menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan topik utama maupun topik-topik lain seputar gizi dan kesehatan dan dengan singkat dan lugas dapat dijawab oleh kedua narasumber yang berlatar belakang ilmu gizi tersebut. Selain kegiatan pameran pada saat yang bersamaa ini gedung aula Camat Batukliang Utara dilaksanakan pula kegiatan lomba bayi dan balita sehat, makan buah dan sayur untuk anak balita PAUD dan lomba cerdas cermat kader dengan juri lomba yang berasal dari Puskesmas maupun dosen Jurusan Gizi Poltekkes Mataram.

Acara pameran dilaksanakan selama satu hari tersebut merupakan hasil kerja sama antara mahasiswa peserta PKL PIGM dan seluruh masyarakat batukliang Utara. Semoga dengan diselenggarakannya pameran gizi dan kesehatan ini dapat tercapai tujuan sebagaimana harapan kita semua. (SW)

Bagikan:

[addtoany]

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar