Pameran D3 Gizi dan Penarikan PKL D4 Gizi
Untuk memenuhi tuntutan kurikulum bagi mahasiswa pada Prodi D III Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram di mana salah satu MK yaitu Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang menjadi kegiatan wajib adalah menyelenggarakan kegiatan pameran pangan dan gizi. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada Hari Kamis, 14 Maret 2019 telah diselenggarakan Pameran Gizi dengan tema “Meningkatkan Kolaborasi Kerja Nyata Lintas Sektoral dalam Mewujudkan Masyarakat Pringgarata Gizi Tinggi Prestasi”. Pameran yang diselenggarakan mulai pukul 08.00 – 14.000 WITA tersebut mengambil tempat di lapangan Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dan dihadiri dari pihak kecamatan, Poltekkes Kemenkes Mataram, Lintas sektor terkait, mahasiswa dan masyarakat desa di Wilayah Kecamatan Pringgarata.
Pembukaan acara diawali dengan musik gendang beleq yang merupakan musik tradisional asli masyarakat Suku Sasak, Lombok dari wilayah setempat. Hingar bingar musik tradisional yang telah berumur ratusan tahun ini mengundang masyarakat sekitar untuk hadir mengikuti jalannya pembukaan pameran.
Seusai penampilan gendang beleq ditampilkan pula Marching Band anak-anak yang berasal dari siswa-siswi SDN Menemeng, Kec. Pringgarata. Dua mayoret cilik memimpin anak-anak SD ini untuk memainkan peralatan musik dengan terampil di mana alat musik yang dipergunakan didesain sesuai ukuran anak-anak. Berbagai lagu Nasional dan lagu daerah dengan trampil dan cekatan dimainkan oleh para tunas bangsa ini antara lain lagu “Teganang Tegining” yang sudah begitu populer di kalangan masyarakat Sasak.
Selanjutnya untuk menghangatkan suasana dilakukan pemanasan berupa senam aerobik yang dipimpin instruktur senam dari Jakarta (Mbak Via). Aktifitas senam dilakukan sekaligus untuk memilih group senam yang melakukan gerakan terbaik untuk beberapa peserta. Peserta yang mengikuti lomba senam adalah dari group senam Desa Bagu, Desa Pringgarata, mahasiswa Poltekkes Mataram dan mahasiswa KKN Universitas Mataram. Selama kurang lebih 15 menit instruktur yang asli Sasak ini memandu gerakan senam aerobik yang dilanjutkan dengan gerakan Zumba “Morena” selama 10 menit. Dengan irama lagu yang dipopulerkan oleh Syahrini tersebut aktifitas senam makin meriah dan tepukan riuh penonton makin menghangatkan suasana pagi itu.
Hiburan berikutnya berupa tarian daerah Lombok yang bertajuk “Tunas Pamit”. Tarian tradisonal Sasak ini dengan lemah gemulai ditarikan oleh pelajar dari sekolah setempat. Sesuai dengan namanya tarian ini menggambarkan bahwa para mahasiswa D3 Gizi yang telah berada di wilayah Pringgarata selama hampir sebulan akan segera menyelesaikan rangkaian kegiatan PKL nya dan segera berpamitan dengan masyarakat sekitar untuk kembali ke kampus dan melanjutkan PKL di luar daerah (Bali).
Acara berikutnya berupa laporan dari Ketua Panitia Pameran (Ika Purnama) yang menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada para undangan yang telah berkenan hadir di acara pameran ini. Tak lupa disampaikan pula ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung acara di antaranya dari Jurusan Gizi Poltekkes Mataram, para sponsor dan pihak-pihak yang telah mendukung acara pameran.
Sambutan kedua disampaikan oleh Direktur Poltekkes Mataram yang dalam hal ini diwakili oleh Wadir I Bidang Akademik (H. Jubair, SKM, M.Kes). Wadir yang asli Bima ini mewakili Direktur karena pada saat yang sama Beliau sedang berada di luar daerah untuk melaksanakan tugas kedinasan. Dalam sambutan singkatnya H. Jubair sangat mengapresiasi usaha yang telah dilakukan para mahasiswa D3 Gizi khususnya Semester VI yang sedang PKL di desa.
Sebuah proses pembelajaran untuk suatu mata kuliah praktek dan diharapkan menjadi aktifitas yang mampu menambah wawasan dan ketrampilannya ketika kelak mereka lulus dan berada di tengah tengah masyarakatnya. Ditambahkan oleh Wadir yang merupakan alumni Magister Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya ini, dalam upaya lebih meningkatkan peran dan keberadaan Poltekkes Mataram di tengah-tengah masyarakat telah dibentuk di Poltekkes Mataram sebuah wadah berupa pusat unggulan yang diharapkan mampu menampung produk-produk unggulan dan tenologi tepat guna karya dosen dan mahasiswa.
Wadah ini nantinya akan melibatkan seluruh komponen masyarakat sebagai sasaran pengguna utama (user) dan dengan menggunakan potensi lokal sehingga tetap memiliki kehasan daerah dalam produk yang dihasilkan. Upaya ini haruslah tetap sesuai dengan visi dan misi Poltekkes Mataram sebagai panduan untuk menentukan kemana arah Poltekkes ini akan dibawa.
Sambutan ketiga disampaikan oleh Camat Pringgarata yang diwakili oleh salah seorang pejabatnya (Sahabuddin, S.Sos). Salah satu kepala seksi di Kantor Camat ini menyampaikan pesan Bapak Camat dan mohon maaf karena Beliau sedang dipanggil Bupati ke Praya untuk melaksanakan rapat kedinasan berkaitan dengan kesiapan Pemilu di Lombok Tengah. Pada kesempatan tersebut Pak Sahab (demikian sapaan akrabnya…) berkenan membuka secara resmi kegiatan pameran dengan memukul gong dan menabuh gendang beleq sebagai bentuk simbolis dibukanya pameran gizi dengan didampingi oleh para undangan dan dosen pembimbing mahasiswa.
Selanjutnya para tamu undangan diperkenankan melihat stand pameran yang telah tersedia. Terdapat stand pameran yang berasal dari desa lokasi PKL mahasiswa dengan aneka produk pangan yang dipamerkan dan merupakan hasil produk dari masyarakat dan beberapa hasil Teknologi Tepat Guna (TTG) yang telah diajarkan oleh mahasiswa PKL. Disediakan pula stand untuk pemeriksaan kesehatan dengan melibatkan mahasiswa yang berasal dari Jurusan Analis Kesehatan dan Keperawatan Poltekkes Mataram. Di sini tersedia layanan pemeriksaan darah sederhana dan pemeriksaan tekanan darah bagi para pengunjung secara gratis.
Setelah cukup puas pengunjung melihat stand yang tersedia disajikan kembali penampilan “Tari Cenderawasih” oleh mahasiswa D3 Gizi (Laras dan Nandari). Tarian ini menggambarkan 2 ekor burung yang amat populer di Tanah Papua dan digambarkan sedang bergembira dan bersuka cita. Selanjutnya pengunjung dimanjakan dengan diberikannya hadiah (door Prize) bagi yang beruntung. Tersedia berbagai macam hadiah baik yang telah disiapkan panitia maupun pihak sponsor. Acara pameranpun berlanjut hingga menjelang sore hari.
Pada hari yang sama terdapat acara di tempat lain berupa penarikan PKL bagi mahasiswa D4 Gizi di Kantor Camat Batukliang. Acara penarikan mahasiswa merupakan rangkaian penutup dari kegiatan PKL di wilayah Kecamatan Batukliang yang telah dijalani mahasiswa selama 24 hari. Acara yang dilaksanakan di kantor camat tersebut dihadiri oleh Camat Batukliang, para kepala desa lokasi PKL, Pudir I, Kajur Gizi, Kaprodi D4, dan seluruh pembimbing di masing-masing desa.
Acara dikemas cukup sederhana dengan diawali sambutan dari Camat Batukliang (Drs. Lalu Sabit). Dalam sambutan singkatnya Miq Sabit (panggilan akrabnya….) mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan Poltekkes Kemenkes Mataram yang telah menempatkan mahasiswanya khususnya mahasiswa D4 Gizi di 8 desa wilayah Kecamatan Batukliang. Pada kesempatan ini diserahkan kembali sebanyak 79 mahasiswa Prodi D4 Gizi Poltekkes Mataram untuk selanjutnya kembali ke kampus dan mengikuti tahapan pembelajaran berikutnya. Beliau mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak baik yang mungkin diterima oleh mahasiswa selama mengikuti PKL di desa. “Jadikanlah pelajaran berharga terhadap hal-hal baik yang telah diperoleh selama mahasiswa berada di desa, dan tolong dilupakan hal-hal yang jelek selama di lokasi PKL”, pungkasnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Wadir I Bidang Akademik. Dalam balasan sambutannya Wadir yang berlatar belakang ilmu keperawatan ini menerima kembali sebanyak 79 orang mahasiswa Prodi D4 Gizi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Camat dan para Kades yang mewakili masyarakat desa masing-masing atas kesediaannya menerima mahasiswa. Ditambahkannya bahwa di dalam mengatasi masalah-masalah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja namun masalah kesehatan haruslah menjadi tanggung jawab semua komponen masyarakat. Pendekatan yang dilakukan saat ini mesti menggunakan Paradigma Sehat, tidak hanya kuratif dan rehabilitatif namun saat ini penekanannya justru pada aspek promotif dan preventif. Dalam bahasa sederhana “lebih penting mencegah daripada mengobati”. Hal ini wajar mengingat biaya (cost) yang harus ditanggung pemerintah untuk pengobatan bagi masyarakatnya sangatlah besar, padahal biaya tersebut akan jauh dapat ditekan jika derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dapat terus dipertahankan.
Seusai sambutan Wadir I selanjutnya dilakukan penandatanganan berita acara dan sekaligus penyerahan kembali mahasiswa Prodi D4 Gizi Poltekkes Mataram dari Camat Pringgarata kepada Wadir I yang mewakili atas nama Direktur Poltekkes Mataram secara simbolis. Sesi terakhir dilakukan foto bersama bagi mahasiswa dan pembimbing berdasarkan lokasi desa yang ditempati PKL. (SW)