Donor Darah
Masih dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-49 yang jatuh pada tanggal 12 November setiap tahunnya maka pada Hari Jumat, 8 November 2013 Poltekkes Kemenkes Mataram melaksananakan acara sosial berupa donor darah. Kegiatan yang dipusatkan di Direktorat Poltekkes tersebut bertempat di Auditorium lantai II. Tampak hadir dalam event itu Pudir III (Ibu Erlin Yustin Tatontos, SKM, M.Kes) Kasubag Akpesi dan Adum, dosen Poltekkes serta mahasiswa. Sebelum kegiatan dimulai sebagaimana biasanya untuk setiap hari Jumat terlebih dahulu para dosen dan mahasiswa seluruh Jurusan mengikuti senam bersama di halaman kampus yang berlokasi di Dasan Cermen tersebut.
Sekitar pukul 08.30 WITA petugas kesehatan yang berasal dari PMI Kab Lombok Barat datang dan mulai mempersiapkan tempat serta penjelasan seperlunya bagi calon pendonor. Tentu saja dibuat sistem antre agar peserta dapat tertib dan tidak saling berebut. Sebagaimana standar yang telah ditetapkan pihak PMI sebelum menyumbangkan darahnya maka calon pendonor harus mengisi formulir dan melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Di antaranya penimbangan berat badan, tekanan darah, pemeriksaan Hb darah dan golongan darah bagi calon pendonor pertama kali yang belum pernah diperiksa golongan darahnya.
Beberapa mahasiswa perempuan yang berasal dari Jurusan Keperawatan dan Kebidanan tampak takut-takut untuk diperiksa terutama bagi yang baru pertama melakukan donor, namun akhirnya sejumlah 38 mahasiswa dan dosen berhasil menyumbangkan darahnya di hari itu. Kegiatan berjalan lancar hingga berakhirnya kegiatan pada pukul 10.00 WITA. Pedonor yang telah diambil darahnya diberikan ucapan terima kasih dari PMI berupa mie instan dan minuman isotonik untuk memulihkan kembali stamina sehabis diambil darahnya. Pada kesempatan tersebut PMI Kab. Lombok Barat juga mengganti kartu donor lama dengan kartu baru dengan barcode untuk memudahkan pengelolaan data base.
Menurut salah seorang petugas PMI tujuan diberlakukannya kartu baru tersebut adalah apabila seorang pedonor telah menyumbangkan darahnya lebih dari 10 kali maka sewaktu-waktu yang bersangkutan membutuhan darah di PMI (akibat sakit atau kecelakaan misalnya) akan diberikan secara cuma-cuma (gratis) berapapun kantong darah yang dibutuhkan. Selain itu apabila anak, istri/suami yang bersangkutan membutuhkan darah maka akan dikenakan 50% dari uang pengganti. “Selain itu dengan pembacaan bar code maka di seluruh Indonesia pendonor akan bisa dilayani karena sebentar lagi kami akan menggunakan system online untuk memudahkan pengelolaannya dan memang tuntutan teknologi mengharuskannya demikian” tambahnya.
Oleh karena bagi yang belum donor ayo menyumbangkan darah kita bagi sesama. Setetes darah Anda nyawa bagi orang lain… demikian semboyan PMI yang sering kita dengan dan baca. Jadikanlah hidup kita selalu bermanfaat bagi orang lain. Selanjutnya di akhir acara dilakukan foto bersama antara pihak Poltekkes dengan PMI Cabang Lombok Barat sebagai dokumentasi bagi keduanya. SW