BINTEK Publikasi Ilmiah
Menyadari arti pentingnya publikasi dalam sebuah institusi terutama perguruan tinggi di mana tuntutan publikasi ilmiah saat ini harus memiliki tingkatan tertentu maka pada Hari Kamis, 25 Juli 2019 Pusat Penelitian dan Pengabmas Poltekkes Mataram melakukan bimbingan teknis publikasi bagi dosen di lingkungan Poltekkes. Kegiatan pembukaan “Pembinaan Teknis Publikasi Ilmiah Poltekes Kemenkes Mataram tahun 2019“ diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang menggema di Aula Lantai II dan dipandu oleh Ibu Hj. Maruni Wiwin Diarti.
Seusai menyanyikan lagu kebangsaan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh H. Moh Arip, SKp, M.Kes. Seluruh peserta tampak khusyuk memanjatkan doa sebagi wujud rasa syukur atas semua karunia yang telah dilimpahkan kepada semua peserta. Setelah doa dipanjatkan dilanjutkan dengan arahan sekaligus pembukaan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram.
Dalam sambutan singkatnya H. Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes menekankan arti pentingnya upaya publikasi ilmiah yang berdasarkan fakta di lapangan ternyata masih terdapat 58 orang dosen di Poltekkes Mataram yang memiliki pangkat terakhir selama lebih dari lima tahun dan sudah harus naik di kepangkatan berikutnya. Masih menurut P Dir (sapaan akrabnya..) pada tahun 2020 seluruh dosen yang bermasalah tersebut harus diusulkan ke pangkat setingkat lebih tinggi. Sementara ini hal utama yang menjadi kendalanya adalah adanya persyaratan yang cukup berat untuk dipenuhi terutama pada unsur penelitian dari Tridharma PT. Apalagi persyaratan akan makin berat apabila publikasi dimaksud yang diharuskan merupakan publikasi Nasional/Internasional yang terindeks maupun berreputasi. “Oleh karena itu mumpung ada kegiatan pendampingan dari Pusdik SDMK dan Ristek Dikti maka kesempatan baik ini tidak boleh disia-siakan begitu saja”, tambah Direktur.
Sambutan berikutnya adalah dari Kasubdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah dari Kementerian Ristek Dikti (Dr. Lukman, ST, M.Hum). Menurut jebolan S3 Ilmu Komputer UI ini kelemahan dari dosen dalam publikasi adalah ketidaktahuan dalam proses publikasi online. Menurutnya karya dosen PT tak terkecuali dosen Poltekkes Mataram bukannya tidak bermutu akan tetapi kemampuan sebagian besar dosen dalam upaya mempublikasikan karyanya dengan mempergunakan sumber daya yang ada sangatlah rendah. Banyak hasil karya dosen termasuk mahasiswa yang berkualitas baikpun tidak dikenali di era digital saat ini.
Alumni Magister Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Indonesia ini juga mengingatkan agar para dosen tidak terjebak pada jurnal online yang termasuk katagori “predator”, karena hanya akan merugikan yang bersangkutan dan publikasi yang dihasilkan tidak akan mendapatkan mengakuan sama sekali dari reviewer di Kementerian Ristek Dikti. Oleh karena itu pesan pejabat yang telah malang melintang di berbagai publikasi ilmiah ini agar berhati hati dalam mempublikasiakan karya ilmiah. Ristek Dikti telah memfasilitasi dengan menyediakan berbagai kemudahan berupa aplikasi sistem online di antaranya Sinta, Ajuna Anjani dan sebagainya. “Di sistem yang dikembangkan dengan biaya 16 M ini diharapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi para dosen PT termasuk Poltekkes Mataram dapat teratasi “ tambahnya.
Seusai pemaparan Dr. Lukman selanjutnya dilakukan pendampingan bagi dosen yang memiliki masalah dengan akun di Sinta maupun di Google Schoolarnya. Bentuk pendampingan adalah “Coaching Clinic “ yang langsung dipandu oleh pejabat yang juga tim pakar Jurnal Ristek Dikti ini. Dengan antusias para dosen memanfaatkan kesempatan yang langka ini untuk dibantu dalam mempublikasikan karya karyanya. Semoga kehadiran narasumber tersebut memberi pencerahan terutama bagi dosen di Poltekkes Kemenkes Mataram.. SW